Langsung ke konten utama

Postingan

CINTA TIDAK HARUS MEMILIKI

"Kamu datang di saat aku butuh, lantas ini apa jika bukan cinta?"  Mungkin seharusnya sejak awal aku tidak menerimamu masuk ke dalam kehidupanku. Mungkin seharusnya sejak awal aku tidak membiarkanmu menghangatkan ruang yang dibiarkan terkubur lama dalam kedinginan dan kesunyian itu. Mungkin aku yang salah mengizinkanmu menjadi seseorang yang penting dalam kehidupanku.  Kamu datang di saat aku butuh. Salahku adalah melibatkanmu dalam setiap kekosongan ini. Hari-hariku menjadi terisi dan penuh kebahagiaan sejak kamu selalu menghiasinya dengan kata-kata yang manis dan hangat. Aku memilih jatuh hati kepadamu di saat aku tahu semesta tidak akan pernah berpihak pada hubungan ini.  Setiap hari aku mengutuk diriku sendiri mengapa aku membiarkan diriku mencintaimu sedalam itu, yang aku sendiri tidak tahu apakah perasaanmu nyata padaku atau hanya semu karena kesepian. Tapi setiap kali aku berusaha mengeraskan hatiku untuk tidak meneruskan perasaan ini, kamu selalu ada di sana membuatku
Postingan terbaru

Anakku, Kamu Adalah Hadiah Terbaik Yang Kuterima

Ini adalah surat kecil teruntuk dia yang semenjak kehadirannya di dunia, membuat aku terlahir kembali untuk kali kedua. Asal tahu saja betapa aku bangga menjadi seorang ibu lewat hadiah terbaik nan istimewa yang Tuhan beri lewat hidupmu. Rasa sakit yang jauh lebih dari yang pernah kurasakan dirasakan saat proses melahirkanmu, itupun semuanya lunas terbayar saat mendengar suara tangismu di hari itu.  Hai, anakku! Saat kamu membaca ini diusia berapakah kamu?  Aku menulis ini agar kelak suatu saat nanti bila aku tidak lagi ada di sampingmu dan kamu telah cukup dewasa untuk memahami semuanya, aku harap kamu tahu betapa aku sangat bersyukur Tuhan membentukmu dalam rahimku lewat dia yang kunikahi meski akhirnya perjalanan ini tidak sesuai ekspetasiku bahwa kamu akan bertumbuh di keluarga yang utuh dan dipenuhi cinta dari kedua orang tua yang saling mencintai sampai maut memisahkan kami. Namun aku tahu kamu anak yang kuat, kamu anak yang hebat. Tentu saja karena kamu lahir dari rahim seorang

TERUNTUK DIRIKU : Kamu kuat, Kamu hebat

Teruntuk diriku yang sudah dihancurkan sampai babak belur, dihajar habis-habisan oleh kerikil-kerikil kecil di dalam hidup, lekas sembuh ya cantik.  Aku tahu semua ini sulit dihadapi olehmu. Kenyataan yang harus kamu terima membuatmu terluka terlalu dalam hingga kehilangan diri sendiri. Untuk kebohongannya yang membuatmu kecewa, untuk kepergiannya yang membuatmu kosong, dan untuk pengkhianatannya yang membuatmu berantakan. Selancang itu dia berani menyakitimu, merusak tawamu yang paling bahagia, menyita waktumu untuk berpikir letak salahmu dan kekuranganmu, hingga akhirnya kamu merasa gagal sendiri.  Di malam-malam yang sepi tak jarang membuatmu merindukan tiap kenangan baik yang pernah kalian lewati bersama hingga membuatmu menangis bersembunyi dibalik dinding kamar yang menjadi saksi bisu tanpa bisa menenangkanmu. Tidak jarang kamu harus menyembunyikan lukamu dengan tawa yang keras, dibalik itu semua kamu sedang berusaha untuk mengatakan pada dirimu sendiri bahwa kamu akan baik-baik

Jawabannya Masih Sama

Mereka bertanya kenapa dulu aku memilihmu. Aku terdiam cukup lama sambil memikirkan alasan kenapa dulu aku bisa memilihmu namun jawabannya sederhana. Aku mencintaimu tanpa ada alasan dan itulah mengapa aku memilihmu.  Bukan tentang wajahmu yang rupawan, bukan karena pekerjaanmu, bukan karena masa depan indah yang kamu tawarkan untukku. Bukan, bukan itu. Jawabanku masih sama sederhananya. Ya, karena aku mencintaimu.  Lalu tentang mengapa aku masih berusaha mempertahankan tiap sudut rumah yang telah hancur dengan doa dan air mata adalah semata-mata karena aku masih mencintaimu.  Aku mencintaimu. Sesederhana itu tanpa perlu basa-basi memikirkan alasan-alasan yang ujungnya tetap menemukan satu jawaban yang sama karena cinta.  Harus kamu tahu bahwa setelah semua badai yang menyerang hubungan kita, aku sudah berjuta kali berdebat hebat dengan akal sehatku sendiri. Berkali-kali kamu menyakitiku, berkali-kali pula aku menasehati diriku untuk berhenti sampai di sini.  Tapi berapa kali pun aku m

Surat untuk Surga : Titip Ayahku

Hai Surga, surat ini aku tujukan pada seseorang yang kini telah menjadi salah satu penghunimu. Dia adalah lelaki yang mencurahkan seluruh hidupnya untuk membesarkanku menjadi seorang wanita, dan ketika aku telah menjadi seorang wanita dia tetap menjadikanku putri kecilnya.  Dia ayahku, guruku, pahlawanku, dan cinta pertama seorang anak perempuan. Ayah adalah sosok lelaki pertama yang aku cintai sejak pertama kali aku lahir di dunia. Sosok lelaki pekerja keras yang selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk keluarganya. Satu kali pun aku tidak pernah mendengarnya mengeluh bahwa dia lelah. Meski harus pergi pagi-pagi buta ke sekolah mengajar dan mendidik anak-anak di sekolah lalu pulang ketika hari sudah sore tak jarang malam pun menjemput, semua itu dia lakukan demi menyelesaikan tanggung jawabnya sebagai seorang guru. Di sela-sela waktu luangnya dia gunakan untuk mengerjakan mebel. Di balik kerja kerasnya itu, dia sedang berusaha menyenangkan hati istri dan anak-anaknya, serta mencu

Hai Kamu, Buah Cinta Aku dan Papamu

Hai kamu, buah cinta aku dan Papamu ... Surat ini kutuliskan untukmu berharap suatu hari kelak kamu akan membacanya dan mengetahui betapa aku bahagia memilikimu sebagai anakku.  Kebahagiaanku dimulai semenjak Papamu hadir dalam kehidupanku. Kami bertemu dan memadu kasih untuk menghadirkanmu dalam hidup kami. Tidak berhenti sampai di situ, kebahagiaanku bertambah saat aku tahu ada sesuatu yang tidak biasa pada tubuhku. Aku mulai mual, lemas, pusing, moodku pun tak jarang suka berubah-ubah dengan cepat. Dan saat aku melihat dua garis biru itu, tidak bisa kulukiskan betapa bahagianya aku karena Tuhan mengabulkan doaku untuk menjadikanku seorang ibu yang datang dari sel ovumku dan satu sel sperma dari ribuan sperma Papamu yang gugur melawanmu yang begitu tangguh melamarku untuk menjadi ibumu.  Anakku, kamu mungkin tidak akan ingat detail kehidupanmu di dalam rahimku tapi aku tidak akan pernah lupa bagaimana proses tumbuh kembangmu di dalam rahim yang hanya sekecil buah pir itu. Tapi aku ak

Teruntuk Diriku: "Relax."

Hai, bagaimana harimu? Aku berharap tubuhmu sehat dan kamu tidak terinfeksi virus corona yang sedang menyerang bumi saat ini.  Aku juga tahu tahun 2020 ini menjadi tahun yang sangat sulit untukmu. Kamu mengalami banyak hal yang membuat hatimu terluka dan patah. Meski kamu masih berusaha untuk tetap terlihat baik-baik saja di depan semua orang, tapi satu yang tidak bisa disembunyikan--bibirmu mungkin boleh tersenyum namun tidak dengan matamu. Kamu bebas untuk marah, kamu bebas untuk menangis, bahkan bila memang itu menyakitkan kamu bebas untuk memaki. Katakan semua yang kamu pendam. Setelah semuanya selesai dilakukan, tolong baca isi surat pendek dengan tulisan absurdku ini ya ... Teruntuk diriku yang terluka, Tarik napas dalam lalu hembuskan pelan-pelan ke udara. Bebaskan semua karbo di hati dan singkirkan racun yang membuat hatimu terluka.  Tenangkan dirimu sejenak. Mulailah memikirkan hal-hal baik dan positif. Katakan pada dirimu sendiri, "Semua akan baik-baik saja." Bila t